Sabtu, 09 November 2013

Keunikan Mistis Di Dataran Tinggi Dieng ( Ruwatan Rambut Gimbal )















Dieng memang dianggap memiliki nuansa mistis. Salah satu keunikan mistis yang bisa di jumpai di Dieng adalah fenomena anak gimbal. Anak-anak asli dataran tinggi Dieng ini memiliki rambut gimbal yang alami dan bukan sengaja dibuat sebagai hair style seperti yang sering kita jumpai.

Penduduk setempat percaya bahwa anak-anak ini merupakan titipan penguasa alam gaib. Mereka juga meyakini bahwa rambut gimbal baru bisa dipotong setelah ada permintaan dari si anak gembel sendiri. Permintaan tersebut harus dituruti, tidak boleh kurang ataupun lebih. Si anak bisa meminta apa saja, belum lagi ritualnya, hal ini jelas membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Meski begitu, mereka tidak berani melanggar mitos ini karena memotong rambut gimbal sebelum waktunya bisa menyebabkan si anak sakit dan rambutnya kembali menjadi gimbal.

Sebelum ritual pemotongan rambut, biasanya dilakukan doa bersama memohon supaya acara berjalan lancar. Kemudian pada malam harinya dilanjutkan upacara Jamasan Pusaka, yaitu ritual pencucian benda pusaka untuk kirab upacara keesokan harinya.

Esoknya baru dilakukan kirab menuju tempat pencukuran. Perjalanan dimulai dari rumah sesepuh pemangku adat dan berhenti di dekat Sendang Maerokoco. Selama berkeliling desa anak-anak rambut gimbal ini dikawal para sesepuh, para tokoh masyarakat, kelompok-kelompok paguyuban seni tradisional, serta masyarakat.

Setelah kirab kemudian dilakukan pemandian anak gimbal di sumur Sendang Maerokoco yang berlokasi di utara Darmasala komplek Candi Arjuna. Saat memasuki sumur Sendang Maerokoco tersebut anak-anak gimbal dilindungi payung robyong dan kain panjang di sekitar Sendang Maerokoco. Setelah selesai, anak-anak gimbal tersebut dikawal menuju tempat pencukuran rambut gimbal.

Ruwatan rambut gimbal merupakan acara tahunan yang masuk dalam rangkaian Dieng Culture Festival (DCF). Anda beserta keluarga bisa menyaksikan arak-arakan kereta kuda yang membawa anak-anak gimbal ini keliling kampung. Mereka diiringi para abdi berpakaian adat Jawa dan juga diikuti tarian yang dimeriahkan dengan permainan gamelan yang bernuansa tradisi Islam dan Jawa .Penasaran seperti apa ritual cukur gimbal yang penuh aura mistis? Datang saja ke Dieng di bulan Juli.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar