Pesona baru wisata Dieng, begitulah para pengunjung menjulukinya.
Tempat wisata air terjun yang masih perawan ini berlokasi di Dukuh Bitingan, Desa Wisata Kepakisan tak jauh dari lokasi sumber air panas.
Pesona air terjunnya tak kalah dengan obyek-obyek sejenis yang di temui selama ini. Di ketinggian kurang lebih 70 meter, muntahan air dari sungai rawe itu membentuk pancuran raksasa yang bercampur dengan kabut, sehingga menampilkan pemandangan yang benar-benar mempesona. Gumpalan kabut yang menempel di batu cadas itu tersapu air terjun, bak kain kelambu putih jika dilihat dari kejauhan.
Perjalanan menuju curug dapat ditempuh dengan motor dan dilanjutkan dengan berjalan kaki. Jalan menuju curug belum terjamah aspal sehingga perjalanan akan perlu perjuangan. Begitu pula saat harus berjalan kaki menuju curug. Jalan setapak di dalam hutan yang masih rimbun cukup menyulitkan namun tetap bisa dilalui. Setelah hampir setengah jam berjalan akan mulai terdengar suara air mengalir deras.
Ada dua jalur untuk menuju lokasi :
Pertama, menggunakan jip dari Dukuh Pawuhan menuju Dukuh Bitingan, Desa Kepakisan, Batur Banjarnegara. Dari tempat itu, perjalanan diteruskan dengan berjalan kaki menuju air terjun, lalu ke hutan perawan, kemudian Dukuh Sigemplong (Kabupaten Batang) dan berakhir di Kecamatan Bawang, Batang.
Kedua, langsung berjalan kaki dari Dukuh Pawuhan menuju Dukuh Rejosari-Dukuh Sigemplong (keduanya masuk wilayah Kabupaten Batang), Air Terjun, Hutan Perawan, dan berakhir di Kecamatan Bawang.
Perjalanan menuju Curug Sirawe memang bak memasuki dunia baru, kawasan yang jarang dilewati orang dan jauh berbeda dari kondisi Dataran Tinggi Dieng pada umumnya. Yang ada hanya berupa jalan setapak. Bahkan tak jarang, beberapa ranting atau semak menutup jalur yang akan dilalui.
Berjalan kaki menelusuri hutan, menuju obyek itu jika di nikmati merupakan perjalanan petualangan. Bagi kawula muda yang suka tantangan, asik banget buat lokasi trakking alias menyusuri hutan dengan jalan-jalan santai, sambil belajar mengenal alam dari flora dan fauna yang ada di hutan itu, sekaligus menikmati keindahan ciptaan-Nya. Jalan terjal naik turun dan berliku-liku, justru merupakan tantangan tersendiri bagi yang suka berpetualang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar